GenPI.co Sultra - Puluhan ibu mengamuk di kantor Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) karena tidak mendapatkan minyak goreng dalam pasar murah.
Salah satu ibu yang mengamuk ialah Ernawati. Dia mengaku sudah mengantre dalam pasar murah.
Namun, Ernawati tidak kebagian minyak goreng murah meskipun sudah mengantre selama berjam-jam.
"Kami datang ke sini sudah berjam-jam, tetapi justru kami tidak dapat minyak goreng," ucap Ernawati di kantor Perum Bulog Sultra, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Jumat (4/3).
Dia tidak habis pikir alasan Perum Bulog Sultra menghentikan pasar murah minyak goreng.
Menurut Ernawati, dirinya tidak berharap bisa membawa pulang minyak goreng dalam jumlah banyak.
“Kalau memang tidak bisa beli dua, satu (nggak apa-apa, red). Yang penting tidak sia-sia kami datang di sini,” ucap Ernawati.
Dia pun merasa sangat kecewa karena sudah meninggalkan keluarganya hanya demi mendapatkan minyak goreng murah.
“Kami sudah tinggalkan anak di rumah untuk datang di sini, tetapi tidak ada juga didapat," ungkap Ernawati.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog wilayah Sultra Sitti Mardati Saing mengatakan pihaknya menghentikan pasar murah karena masyarakat berdesak-deskaan.
"Kami mempertimbangkan keamanan dari protokol kesehatan," kata Sitti. (mcr6/jpnn)