GenPI.co Sultra - Sebanyak 600 orang menggeruduk Kantor Bupati Konawe Kepulauan untuk mengadu nasib setelah terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) PT Gema Kreasi Perdana (GKP).
Ratusan warga lokal tersebut di PKH karena PT GKP menghentikan operasional di daerah setempat.
Mereka mengadu dan meminta bantuan pemerintah daerah memikirkan nasibnya yang kehilangan penghasilan utama.
Di depan Wakil Bupati Konawe Kepulauan Andi Muh Lutfi, salah satu mantan karyawan PT GKP Ulva mengaku sejak di PHK kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Padahal, perekonomian warga warga Desa Roko-Roko, Kecamatan Wawonii Tenggara itu bergantung pada perusahaan tempat mereka bekerja.
”Jujur saja pak, kami dari ibu-ibu merupakan tulang punggung keluarga yang harus membiayai anak-anak kami dan keluarga,” keluhnya, Senin (23/10).
Hal senada diutarakan Aderman yang mengaku sumber ekonomi para warga bergantung dari PT GKP.
Bagaimana tidak, kehadiran PT GKP mampu menyerap hampir 80 persen warga lokal untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Bahkan, perubahan terhadap ekonomi mereka sangat baik dibanding sebelumnya.
Warga bisa membuat usaha, membiayai sekolah anak-anak, hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari.
”Sekarang sudah tidak kerja, ke mana lagi kami harus cari tempat kerja lagi,” pilunya. (ant)