GenPI.co Sultra - Anak penderita stunting atau gagal dalam proses tumbuh dan kembang di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 415 orang.
Data tersebut dirilis resmi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Kendari yang dihimpun sejak Januari 2023.
”Ada 415 kasus berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kendari,” kata Kepala DP2KB Kota Kendari Andi Dadjeng, Selasa (7/11).
Sebagai bentuk respons, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melakukan intervensi kepada para orang tua dan ibu hamil.
Salah satu cara, yakni memberikan asupan gizi yang cukup agar bisa menekan peningkatan angka stunting di Kota Lulo.
”Serta mencari dukungan pihak ketiga untuk membantu memberikan asupan gizi,” ucapnya.
Andi Dadjeng mengakui, penderita gizi buruk di Kota Kendari bukan sekadar pengaruh asupan gizi saja.
Tetapi juga dipengaruhi faktor ekonomi dan sanitasi di lingkungan sekitar.
”Gizi buruk merupakan akumulasi dari berbagai faktor yang harus ditangani secara bersama-sama,” tegasnya.
Adapun Pemkot Kendari pada 2022 berhasil menurunkan angka stunting dari 24 persen menjadi 19,5 persen.
Angka tersebut di bawah angka stunting nasional yang ditetapkan sebanyak 20 persen. (ant)