”Karena dibesarkan BRI, kami tidak akan melupakan BRI,” kata Rahmah.
Rahmah terus berjuang memperkenalkan Kopi Gayo ke dunia, seperti mengikuti festival kopi di sejumlah negara, di antaranya; Seattle, Chicago, dan Boston di Amerika Serikat, Belanda, Jerman, hingga Hungaria.
Koperasi Penjual Kopi Ketiara pun wajib menjaga standardisasi produk melalui sertifikasi internasional demi mempertahankan pasar ekspor.
BACA JUGA: Buyback Saham, Cara BRI Dorong Semangat Kerja BRILiaN
”Kebun kopi dipastikan bersih dari zat-zat anorganik seperti zat kimia pada pupuk dan untuk standardisasi fair trade, aspek finansial yang diaudit,” terangnya.
Sebagai pemimpin Koperasi Penjual Kopi Ketiara, Rahmah telah memiliki anggota 1.500 petani yang berasal dari 19 desa di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
BACA JUGA: Transformasi BRI di Tengah Pandemi, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Berdasarkan jumlah tersebut, 1.400 di antaranya tersertifikasi organik dan masuk system fair trade.
Sekarang, koperasi tersebut menjual kopi secara ekspor dengan 70 persen di Amerika Serikat, sisanya sejumlah negara di Eropa dan Asia. (*)
BACA JUGA: BRI Meroket dengan Transformasi, Konsisten Garap Pertumbuhan Baru UMKM
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News