Ada Ancaman Resesi, BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Ada Ancaman Resesi, BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional - GenPI.co SULTRA
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia alias BRI (Persero) Tbk Sunarso menjelaskan pihaknya berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Foto: BRI

Sebagai sumber pertumbuhan baru, BRI sudah masuk ke segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro yang resmi hadir sejak September 2021 bersama PT Pegadaian PT Permodalan Nasional Madani (PNM) atas inisiasi Kementerian BUMN.

Kedua adanya kecukupan modal. Sunarso menyebut Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal yang dimiliki BRI mencapai 25%.

“Cukup untuk tumbuh selama 4 tahun ke depan, maka labanya berapa pun, tidak ada alasan untuk menahan laba menjadi modal. Jadi layak dibagikan, karena itu cukup,” kata Sunarso.

BACA JUGA:  Cuma 8 Bulan, Transaksi AgenBRILink Tembus Rp 855 Triliun

Ketiga adalah likuiditas. Saat ini, papar Sunarso, rasio LDR nasional berada di level 82%, tetapi masih terdapat tantangan dari sisi likuiditas.

Di sisi lain, untuk menghadapi situasi ekonomi yang melambat karena tantangan-tantangan yang akan dihadapi pihaknya pun telah memetakan kondisi melalui empat matriks yang manjadi dasar antisipasi atau mitigasi risiko.

BACA JUGA:  Daur Ulang Sampah Terpadu, BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Bumi

Pertama, kondisi ekonomi pulih dengan inflasi naik dan kualitas pinjaman memburuk.

Strateginya adalah mempercepat proses write-offs agar recovery rate nya dapat lebih tinggi, serta mempertahankan coverage ratio yang besar.

BACA JUGA:  KUR Cair, Nasabah Berbagi Keuntungan Jadi Bagian BRI Menanam

“Untuk itu BRI menyediakan coverage ratio terhadap NPL yang mencapai 266%, angka tersebut lebih dari cukup. Maka jika terjadi pemburukan kondisi, maka BRI aman, dan nasabah juga aman. Pemantuan kualitas pinjaman yang intensif,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya