Kedua, kondisi ekonomi membaik dengan inflasi terkendali diikuti kualitas kredit membaik.
Langkah yang diambil adalah mempercepat proses write-offs supaya mendapat recovery rate yang lebih tinggi,” terangnya.
”Namun, menurunkan coverage ratio, mengurangi bantalan untuk tumbuh,” terangnya.
BACA JUGA: BRI dan PLN Resmikan SPKLU, Wujud Akselerasi Kurangi Emisi Karbon
Kemudian, melakukan enhance risk-based pricing model guna meningkatkan daya saing produk.
”Dan kemudian Loan Portofolio Guideline (LPG) yang dikendorkan, sehingga kredit dapat dipacu untuk lebihi cepat tumbuh,” ucapnya.
BACA JUGA: Lewat Role Modeling, BRI Menjadi Akselerator Implementasi ESG
Ketiga adalah kondisi ekonomi tetap stagnan, namun inflasi selalu terkendali dengan kualitas kredit membaik.
”Strategi yang diambil adalah tumbuh secara selektif dengan melonggarkan sedikit Loan Portofolio Guideline (LPG) menjadi moderat,” jelasnya.
BACA JUGA: BRI All Out Bebaskan Pelaku Usaha dari Rentenir
Terakhir, jika ekonomi tetap stagnan inflasi yang naik serta kualitas pinjaman memburuk, maka strategi BRI tumbuh secara terbatas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News