Transaksi BRImo meningkat dari 649 juta pada Oktober 2021 menjadi 1.417 juta transaksi pada Oktober 2022.
Adapun pertumbuhan volume transaksi di BRImo sampai dengan Oktober 2022 yang Rp 2.084 triliun atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat pada periode yang sama di tahun 2021.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan digitalisasi menjadi salah satu langkah BRI untuk mewujudkan visi sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025.
BACA JUGA: Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, BRI Peduli Salurkan Bantuan
Dia menjelaskan BRI terus melakukan inovasi untuk membuat produk layanan yang dapat menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan di era digital.
Menurut Sunarso, BRI mengambil sikap beradaptasi dengan rencana kerja 2020-2025 yang kami sebut BRIvolution 2.0.
BACA JUGA: Layani Korban Gempa Cianjur, BRI Peduli Terus Salurkan Bantuan
“Melalui transformasi ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu menciptakan value baru melalui new business model,” ujarnya.
Dia menjelaskan BRI came up with a hybrid bank strategy. Pihaknya mempersiapkan digitalisasi dari sekarang untuk menjangkau masyarakat yang sekarang sudah digital.
BACA JUGA: Srikandi BRI dan BUMN All Out Percepat Pemulihan Korban Gempa Cianjur
“Selain itu, juga menjangkau masyarakat yang belum digital. Bagaimanapun kita harus tetap edukasi dan layani,” pungkas Sunarso. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
