BRInita Sukses Jadikan Kelurahan Padjajaran Bandung Jadi Percontohan Urban Farming

BRInita Sukses Jadikan Kelurahan Padjajaran Bandung Jadi Percontohan Urban Farming - GenPI.co SULTRA
Program BRInita juga mengenalkan metode tanam vertical garden. Foto: BRI

Urban farming tersebut semakin diperluas tempatnya setelah mengikuti program BRI Peduli Bertani di Kota atau BRInita. Konsep bertani tersebut memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman atau urban farming.

Wawan mengaku jika hadirnya BRInita di Padjajaran tak lepas dari campur tangan sang lurah, yaitu Paridin. Menurut Wawan, lurah tersebut giat mencari berbagai bantuan dan dukungan. Paridin kemudian bekerja sama dengan BRI lewat BRInita untuk memperluas Buruan Sae Padjajaran agar urban farming tersebut terus berkembang dan dilestarikan.

Program BRInita juga mengenalkan metode tanam vertical garden, memberikan banyak pelatihan dan pendampingan, sehingga warga bisa semakin inovatif dalam mengolah hasil panen di Buruan Sae Padjajaran.

BACA JUGA:  Tawaran Rumah Murah, Program KPR Green Financing BRI Sambil Jaga Kelestarian Lingkungan

Dampaknya pun bisa dirasakan oleh warga sekitar. Warga di kelurahan Padjajaran tak lagi harus membeli bumbu dapur, seperti cabai, tomat dan bawang, karena bisa dipanen langsung dari Buruan Sae. Selain itu, warga juga dapat menikmati hasil panen dari sayuran dan buah-buahan segar setiap saat tanpa harus membeli.

Tak berhenti di situ, warga juga aktif mengolah hasil panen di Buruan Sae Padjajaran menjadi beragam produk UMKM, seperti produk Bunga Telang dan Kopi Pot.

BACA JUGA:  Target BRI Penyaluran 20.000 Unit KPR FLPP di Tahun 2024, Ini Syaratnya!

Dari bunga telang saja bisa dihasilkan empat jenis produk, termasuk minuman segar. Begitu juga dengan produk kopinya, bahan baku yang digunakan juga biji kopi yang dipanen dari urban farming di Padjajaran tersebut.

Di samping, Minuman Segar Bunga Telang dan Kopi Pot, UMKM di Kelurahan Padjajaran kini punya produk andalan, yakni Wedang Jahe Merah yang bahan bakunya juga dipanen dari kebun urban farming di sana.

BACA JUGA:  Kredit UMKM BRI Capai Rp1.068,7 triliun, Bukti Konkret Keberpihakan Ekonomi Kerakyatan

“Minuman herbal tersebut amat laku di pasaran, karena banyak peminatnya. Bahkan, dengan berjualan Wedang Jahe Merah secara online, pembelinya sudah cukup banyak dan konsisten. Dalam sekali produksi, kami mampu membuat wedang jahe merah dalam kemasan 20-25 botol kemasan 250ml. Mengingat bahan bakunya terbatas, kami menjualnya berdasarkan pesanan,” ungkap anggota Kelompok Wanita Padjajaran Lestari, Devi Setiawati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya