GenPI.co Sultra - Berbagai modus penipuan baru di industri keuangan terus muncul mengelabui para korban. Terbaru marak penipuan QRIS palsu dalam metode pembayaran.
Penipuan ini erat kaitannya saat seseorang melakukan pembayaran untuk membeli sesuatu.
QRIS palsu adalah kode QR bohong yang meniru identitas pedagang, jenis barang, dan jumlah transaksi sehingga penipu terkesan sudah melakukan pembayaran, tetapi kenyataannya nominal transaksi tidak diterima oleh penjual atau merchant.
BACA JUGA: BRI Berikan Layanan Keuangan pada Festival Indonesia 2024 di Korea Selatan
Direktur Retail Funding and Distribution BRI Andrijanto menjelaskan bahwa QRIS palsu yang beredar menyerang merchant-merchant QRIS statis (QR Code berisi Merchant ID dan bersifat tetap), yang biasanya ditampilkan dalam sticker atau print-out, dan QR di-generate satu kali.
“Agar terhindar dari transaksi QRIS palsu yg marak, merchant agar rutin melakukan monitor terhadap transaksi pembayaran dari customer-nya, apakah sudah diterima dan masuk ke rekening merchant yang terafiliasi dengan QRIS statisnya,” ujarnya.
BACA JUGA: BRI Berhasil Raih 11 penghargaan internasional dari Finance Asia
Hal ini tentunya akan mudah dilakukan oleh merchant QRIS BRI yang sudah memiliki aplikasi BRImerchant karena melalui aplikasi tersebut, merchant dapat mengetahui apabila transaksi pembayaran yang dilakukan customer sukses.
Beberapa hal yang harus diperhatikan merchant, mereka harus mengawasi dan memeriksa status pembayaran, memastikan telah menerima notifikasinya. Begitu pula pembeli harus memastikan QRIS yang telah di-scan punya nama yang sama dengan merchant.
BACA JUGA: Naik 37 Persen, Transaksi BRImo Sentuh Rp2.120 Triliun
Adapun BRImerchant merupakan one stop solution application yang dapat menjawab kebutuhan merchant BRI, dengan tiga fitur utama yaitu memonitoring detail transaksi, download laporan settlement, dan user management.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
