GenPI.co Sultra - Dahulu, wanita kerap kali dipandang sebelah mata oleh sebagian orang karena sosoknya yang dianggap tidak bisa melakukan apa-apa, kecuali merawat anak.
Bahkan, tidak sedikit yang menganggap mereka hanya mampu mengurusi dapur, hingga membersihkan rumah saja.
Padahal, kenyataannya banyak wanita yang memiliki kemampuan memimpin dan mengambil sebuah kebijakan.
Seperti sosok Martini, pemimpin wanita yang menjabat Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Meski saat ini posisinya sebagai pemimpin, dirinya selalu berupaya menyeimbangkan antara tugas sebagai abdi negara dan orang tua.
”Sama halnya hubungan kita dengan Pencipta dan manusia, itu harus seimbang, proporsional, lihat mana yang lebih urgen itu yang kita utamakan,” tuturnya.
Sebisa mungkin, Martini meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak dan cucunya. Terlebih, sejak suaminya wafat pada 2014 silam.
Kepada GenPI.co Sultra, ibu tiga anak ini membagikan pengalamannya lebih dalam tentang mendidik anak.
Berikut tiga tip membesarkan dan mendidik anak ala Martini.
Menurut Martini, dasar pertama yang perlu ditanamkan kepada anak adalah nilai-nilai agama.
Dia mengatakan, nilai-nilai agama tersebut perlu diajarkan sejak anak masih kecil agar mereka mengetahui hal baik dan buruk.
”Saya berprinsip bahwa di mana pun anak kita berada, kalau sudah punya dasar agama, Insya Allah akan baik,” ucap wanita kelahiran 1966 ini.
Kata dia, pendidikan agama bisa diajarkan di rumah dan dilanjutkan di sekolah-sekolah yang berbasis agama.
Cara mendidik yang kedua adalah tidak mengekang anak jika mereka menginginkan sesuatu.
Kuncinya, imbuh Martini, adalah komunikasi. Yakni mengajak anak berdiskusi tentang hal yang mereka inginkan.
”Anak kalau dikekang akan stres, jadi cara saya mendidik anak di rumah dengan memberikan mereka kebebasan dan kepercayaan,” ujar Martini.
Selain itu, berikan pula pengertian serta contoh kepada anak.
Terakhir, menasihati anak dengan baik tanpa melibatkan emosi.
”Saya sebagai orang tua kiranya tidak pernah memarahi apalagi main tangan kepada anak-anak,” ungkap dia.
Menurutnya, jika anak melakukan kesalahan, maka orang tua memberitahu dan mengajarkan apa yang benar.
”Beri tahu anak, ’Nak yang tadi itu salah yang baiknya begini’, itu cara saya, makanya tiga anak saya nurut dan dekat semua dengan saya,” pungkasnya.