Mahasiswa Sultra Protes Dugaan Pelanggaran Perusahaan Tambang Besar di Indonesia

29 Desember 2022 14:00

GenPI.co Sultra - Mahasiswa Sulawesi Tenggara atau Sultra merespons dugaan pelanggaran perusahaan tambang besar di Indonesia yang merugikan penduduk lokal.

Massa yang mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa Sultra menentang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

PT AMNT itu disebut-sebut merupakan perusahaan tambang terbesar setelah Freeport yang beroperasi di Kabupaten Sumbawa Barat.

BACA JUGA:  BEM di UHO Ungkap Perusahaan Tambang Sultra Nggak Selalu Buruk

Mereka menggelar aksi demonstrasi di depan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari pada Rabu, (28/12).

”Kami mendukung dan mendeklarasikan bahwa masyarakat serta mahasiswa Sumbawa Barat tidak berjuang sendirian,” tegas humas aksi, Mukmin.

BACA JUGA:  Marak Tambang Ilegal di Sultra, Pemerintah Daerah Minta Awasi

Mukmin menyebut, seharusnya warga di Sumbawa Barat tidak memperoleh manfaat dan kesejahteraan dari aktivitas tambang yang dilakukan PT AMNT.

”Ada persoalan CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) Rp120 miliar yang tidak tahu arahnya,” sebutnya.

BACA JUGA:  1,78 Juta Potensi Pemilih Sultra di Pemilu 2024, Ribuan Terjebak Tambang

Belum lagi dugaan pelanggaran berupa pembuangan limbah merkuri 14 ton per hari yang menjadi persoalan lingkungan serius.

”Nelayan kesulitan mencari ikan sampai berlayar lebih jauh ke Samudera Australia,” ucapnya.

Diketahui, warga lokal Sumbawa Barat sudah melakukan perlawanan sejak 2018.

Terbaru, mereka getol melakukan aksi dengan mendirikan posko mogok makan di kantor Komnas HAM, Jakarta. (tan/JPNN)

Redaktur: Hanif Adi Prasetyo

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA