GenPI.co Sultra - Tidak terawatnya destinasi Tracking Mangrove Bungkutoko Kendari disebabkan terbatasnya anggaran dampak pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Maarfin.
”Dalam kurun waktu dua tahun ini, kami keterbatasan anggaran untuk perawatan,” ucap dia kepada GenPI.co Sultra, Senin (30/5).
Refocusing anggaran dilakukan untuk menangani kasus Covid-19 di Kendari.
Meski begitu, objek wisata yang berlokasi di Kecamatan Abeli, Kendari itu masih menjadi perhatian pemerintah kota (pemkot).
Dia mengungkapkan, destinasi wisata alam mangrove tersebut akan segera diremajakan.
”Akan kami perbaiki kalau anggaran sudah ada,” ungkap Maarfin.
Menurutnya, pariwisata kini menjadi kebutuhan masyarakat dan menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sehingga, wisata-wisata di Kendari terus dikembangkan termasuk perbaikan wisata Tracking Mangrove Bungkutoko.
Diberitakan sebelumnya, Tracking Mangrove Bungkutoko sempat menjadi tempat wisata hits warga Kendari sejak diresmikannya pada 2016 lalu.
Namun beberapa tahun terakhir, destinasi tersebut sepi peminat. Bahkan tidak ada pengunjung karena sudah tidak terawat lagi.