Ungkap Ganef, pernikahan dini punya berbagai macam dampak negatif bagi anak seperti fisik, psikologis, termasuk finansial.
”Pernikahan dini sangat memengaruhi mental, kesehatan, termasuk ekonominya setelah menikah, karena kan mereka masih belum siap," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, persentase pernikahan dini di Kendari naik selama pandemi Covid-19, utamanya bagi anak di bawah 16 tahun.
BACA JUGA: Kasus Pernikahan Dini di Kendari Naik Gara-Gara Pandemi, Wah
BPS Kendari mencatat persentase perempuan melakukan perkawinan di usia tersebut pada 2019 sebesar 7,88 persen.
Dalam jangka waktu satu tahun, angka tersebut kemudian meningkat menjadi 9,27 persen pada 2020.
BACA JUGA: Calon Pengantin di Kolaka Wajib Ikut Bimbingan Pranikah 3 Bulan
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News