ROE tersebut tumbuh sekitar 2,5% secara tahunan (year on year/yoy) dari 17,48%. Sedangkan CAR bertumbuh 1,6% yoy dari 25,06%. Oleh karena itu, Sunarso berani mengatakan BRI adalah bank yang kondisinya langka di dunia.
BRI saat ini memegang kepercayaan tinggi dari investor dan sebagai listed company, penting untuk diketahui bahwa BRI fokus untuk menjaga kinerja secara berkelanjutan.
“Komitmen kami untuk me-leverage kapital BRI yang tinggi. Untuk itu, perlu ditunjukkan bahwa BRI mampu tumbuh secara benar,” tambah Sunarso.
BACA JUGA: Beasiswa BRILiaN Scholarship Program BRI Dibagikan, Dijamin Langsung Kerja
Di sisi lain, BRI mampu menjaga kualitas pembiayaan dengan Non Performing Loan (NPL) 2,95%. Untuk bank yang bergerak di segmen UMKM, Sunarso menyebut level tersebut masih wajar dan sesungguhnya menunjukkan bahwa kualitas aset BRI sangat baik.
“NPL-nya terkendali terkelola dengan baik, maka wajar kalau balance sheet yang sehat itu menghasilkan profitabilitas yang baik. Dimana selama 6 bulan di 2023 ini, net profit BRI mencapai Rp29,6 triliun secara year on year atau tumbuh 18,8 %,” ucapnya.
BACA JUGA: BRI Dukung Acara Kriyanusa 2023 Yang Juga Dihadiri Oleh Ibu Iriana dan Wury Ma’ruf Amin
Realisasi janji kinerja BRI kepada stakeholders, terutama shareholder menjadi kunci, di mana perseroan optimistis dapat membukukan laba yang tetap baik dan tumbuh.
Kinerja tersebut disebut Sunarso masih sangat atraktif, di tengah industri perbankan secara global saat ini dihadapkan pada situasi inflasi tinggi sehingga bank sentral melakukan pengetatan likuiditas di pasar.
BACA JUGA: BRInita dari BRI, Komitmen Untuk Perbaikan Ekosistem Lingkungan
“Likuiditas kami terkelola dengan baik. Loan to Deposit Ratio kami berada di level 87%. Kalau ditanya likuiditas aman nggak? Saya jawab, sangat aman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News