Fee yang diperoleh BRI melalui kinerja agen laku pandai tersebut dalam enam bulan pertama tahun ini mencapai sekitar Rp728,6 miliar. Dengan demikian, Sunarso menyebut fee yang diterima agen laku pandai lebih besar sekitar 2 atau bahkan 3 kali dari BRI.
“Ini adalah bukti nyata bahwa kehadiran AgenBRILink dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang ternyata masih lebih senang bertransaksi pakai cash dan melalui agen. Ini benar-benar real sharing economy. Karena kalau BRI 6 bulan terima fee dari AgenBRILink sekitar Rp728,6 miliar, maka sebenarnya yang diterima oleh agen-agen itu secara total tidak kurang dari Rp2 triliun menurut saya,” ujarnya.
Pemenang kategori Transformation Project diseleksi berdasarkan submission yang dikirimkan serta riset mendalam yang dilakukan oleh The Banker.
The Banker adalah adalah media industri keuangan terkemuka di dunia yang bermarkas di London.
BACA JUGA: UMK Tombak Ekonomi, BRI kembali gelar Program Inovatif Pengusaha Muda BRILiaN 2023
Sebagai institusi media keuangan internasional, The Banker memberikan pandangan dan pengetahuan ekonomi juga keuangan untuk sektor finansial dunia. The Banker telah membangun reputasi atas pelaporan yang objektif dan tajam.
“Oleh karena itu kami berterima kasih kepada The Banker yang telah menilai kinerja kami, dalam hal ini AgenBRILink secara objektif dan transparan. Tentunya penghargaan ini bukan puncak pencapaian kami, karena BRI selalu berkomitmen untuk terus berinovasi memberikan layanan terbaik sesuai mengikuti journey kebutuhan masyarakat,” imbuh Sunarso.
BACA JUGA: Modus Penipuan Makin Gila, BRI Minta Nasabah Lakukan 9 Hal Ini
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News