Kolaborasi Korporasi Besar Diyakini Mampu Mencapai Net Zero Emission pada 2060, BRI jadi Pelopor

Kolaborasi Korporasi Besar Diyakini Mampu Mencapai Net Zero Emission pada 2060, BRI jadi Pelopor - GenPI.co SULTRA
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto. Foto: BRI

Pada kesempatan yang sama, Solichin juga menjelaskan adanya tantangan bank dalam menyalurkan pembiayaan hijau. “Bank itu adalah highly regulated industry, karena bank adalah bisnis yang berisiko sangat tinggi, sehingga kami di bank harus menerapkan best practice dalam risk management. Dalam konteks ekonomi hijau, Ada dua risiko utama yang harus di-manage, itu adalah physical risk dan transition risk. Challenge terbesar buat bank itu adalah bagaimana mengelola transition risk. Ini nilainya besar sekali dan itu nggak mungkin ditanggung sendiri oleh bank. Bahkan harus ada kolaborasi baik dari pemerintah, bank, industri, dan para pihak terkait,” jelasnya.

Untuk itu, Perseroan menerapkan manajemen risiko yang lebih intense dalam menyalurkan kredit ke sektor hijau, diantaranya adalah melakukan climate change scenario analysis dengan standar internasional, serta menyusun credit policy per sektor, yaitu untuk sektor palm oil dan pulp & paper.

Selain risiko yang tinggi, Solichin juga menjelaskan bahwa ketersediaan green project di Indonesia saat ini juga masih terbatas. Untuk itu, peran dari Pemerintah dan pelaku industri menjadi hal yang penting dalam meningkatkan porsi green project di Indonesia.

BACA JUGA:  BRI dan SRCIS Kompak Mudahkan Masyarakat Belanja di Toko Kelontong

Adapun di tataran operasional, implementasi ESG roadmap BRI mengutamakan dua hal, yaitu People dan Business Process. “Operasional kita nggak akan pernah optimal ketika kita nggak meng-address isu mengenai manusianya,” tegas Solichin.

BRI juga mendorong pekerjanya dalam mendukung pencapaian NZE target, antara lain melalui inisiatif Eco-Operational Efficiency Program, seperti penggunaan kendaraan operasional listrik dan instalasi solar panel di unit kerja BRI. Di samping itu juga terdapat inisiatif Sustainability Culture Program untuk menginternalisasi budaya keberlanjutan kepada seluruh pekerja BRI.

BACA JUGA:  The Banker London Nobatkan BRI sebagai Bank dengan Transformasi Tercepat

Selain meningkatkan literasi ke pekerja, BRI juga mengajak masyarakat, terutama Desa BRILiaN dan nasabah KUR BRI untuk menjaga lingkungan dan mendukung NZE melalui program BRI Menanam.

Dalam hal ini, menurut Solichin, BRI melibatkan berbagai stakeholder terlebih masyarakat, di mana perseroan mengambil pula porsi literasi. Hal tersebut dilakukan mengingat literasi menjadi penting dan tentu tidak bisa menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja, tapi industri juga harus berperan besar.

BACA JUGA:  UMK Tombak Ekonomi, BRI kembali gelar Program Inovatif Pengusaha Muda BRILiaN 2023

“Literasi yang kami lakukan adalah kepada pekerja, nasabah, dan juga kepada masyarakat. Jadi intinya, kalau kita bicara target 2060, kami di BRI yakin bahwa itu akan bisa tercapai dengan kolaborasi dan dukungan dari seluruh para pemangku kepentingan,” tutup Solichin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya