”Karena saya nggak ada basic (dasar), jadi saya ajak teman saya yang memang punya keterampilan di barista,” ujarnya.
Pada tahun 2019, dirinya memutuskan untuk nekat mendirikan kedai dengan nama yang sama. Lokasinya bukan di tempat yang sekarang.
Usaha yang sedang dirintisnya kembang kempis imbas pandemi Corona Virus Disease 2019 alias Covid-19.
Bukan Sahrul namanya kalua mudah putus asa dan patah semangat. Justru dengan kondisi pahit tersebut, dirinya perlahan mampu bangkit.
Kedai kopi miliknya kemudian diputuskan pindah lokasi ke tempat yang lebih strategis dekat kawasan Tugu MTQ Kendari.
Sahrul mengaku menghabiskan ratusan juta rupiah untuk membangun bisnisnya tersebut.
”Nggak sampai Rp300 juta, kira-kira Rp200 juta lah untuk renovasi, equipment, dan segala macamnya,” ungkapnya.
Di usianya yang ke 26 tahun ini, Sahrul kini mulai merasakan manisnya keringat dan memetik hasil dari perjuangannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
