Kisah Mualaf: Aku Penasaran Kakakku Ibadah 5 Kali Sehari

08 Maret 2022 18:00

GenPI.co Sultra - Namaku Apriliana Suriyanti. Keluarga dan teman-temanku biasanya memanggilku Aping. Ini kisahku menjadi mualaf.

Tahun ini aku berusia 23 tahun. Aku berdomisili di Kota Kendari. Aku adalah anak bungsu dari empat bersaudara.

Ibu beragama Islam, sedangkan bapak nasrani. Ketiga kakakku mengikuti kepercayaan ibu.

BACA JUGA:  Tips Paten Atasi Gigi Ngilu, Cukup Diobati di Rumah Saja

Namun, aku sebagai anak paling kecil mengikuti kepercayaan bapak. Momen yang terjadi pada 15 tahun lalu masih membekas di ingatanku.

Saat itu aku masih duduk di kelas satu bangku sekolah dasar. Rasa keingintahuanku soal Islam makin mencuat.

BACA JUGA:  6 Tips Mengelola Stres yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri

Aku bertanya-tanya mengapa ketiga kakakku beribadah lima kali sehari, sedangkan aku hanya sekali dalam sepekan ke gereja.

Aku memang lebih familier dengan Islam sejak memasuki sekolah dasar dan bertemu teman-teman yang mayoritas muslim.

BACA JUGA:  Tips Pejuang Cinta LDR Agar Hubungan Langgeng Minim Konflik

Saat pelajaran agama Islam di kelas, guruku memperbolehkan murid nonmuslim tetap duduk dan mendengarkan penjelasan asalkan tidak membuat kegaduhan.

Aku mendengarkan dengan khidmat dan menikmati momen-momen belajar melafalkan surah Al Fatihah bersama teman-teman sekelas.

Di rumah pun aku mulai meminta dikenalkan huruf-huruf Hijaiyah kepada kakak perempuanku.

Dia bahkan membiarkanku ke tempat ibadah ibu dan kakakku. Kakak perempuanku juga memberiku sebuah mukena berwarna putih.

Aku mengenakannya setiap sore saat menjelang maghrib untuk pergi ke masjid.

Aku tidak membutuhkan waktu yang begitu lama untuk bisa membaca Alquran, menghafal surat-surat pendek, dan mempelajari gerakan salat beserta bacaannya.

Aku sangat bersyukur keluargaku, khususnya bapak, mendukung pilihanku.

Aku akhirnya mantap memeluk agama Islam saat usiaku masih sangat muda, yakni delapan tahun.

Alhamdulillah, sampai saat ini aku selalu terlibat dalam kegiatan keagamaan, mulai rohis saat masih di sekolah menengah dan unit kegiatan Kerohanian Islam di bangku kuliah.

Aku pun saat ini masih menjadi guru mengaji anak-anak di Kendari. (*)

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA