Kisah Mualaf: Hidupku Terombang-ambing Diterpa Banyak Ujian

Kisah Mualaf: Hidupku Terombang-ambing Diterpa Banyak Ujian - GenPI.co SULTRA
Sitti Maimunah (baju biru). (Foto: Apriliana Suriyanti/GenPI.co)

GenPI.co Sultra - Namaku Sitti Maimunah. Umurku sekarang 55 tahun. Aku berasal dari Makassar. Kini tinggal di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Aku lahir dari keluarga Nasrani. Aku merupakan anak perempuan satu-satunya dari lima bersaudara.

Sejak lahir, aku dididik oleh orang tuaku menjadi seorang anak perempuan yang taat beribadah dan aktif dalam kegiatan gereja.

Sebenarnya aku cukup familiar dengan Islam karena hidup di lingkungan yang mayoritas muslim. Bahkan beberapa keluarga jauhku pun ada yang menjadi mualaf.

Lalu pada tahun 1987, tepatnya di pertengahan bulan April, aku berumur 20 tahun. Keluargaku kaget mendengar kabar bahwa aku bilang akan bersyahadat.

Keputusanku menjadi seorang mualaf adalah karena akan menikah dengan seorang pria muslim.

Keluargaku tentu tidak setuju. Tetapi aku juga bersikeras tetap melanjutkan pilihanku dan mengucap dua kalimat syahadat sehari sebelum hari pernikahanku di salah satu masjid di Makassar.

Orang tuaku sangat geram. Sehari setelah duduk pengantin, aku dan suami langsung diusir dari rumah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya