”Yang hidupnya dari menjual pisang goreng, ubi goreng, dan seterusnya akhirnya sekarang kalau tetap memaksakan untuk berdagang, ya, tidak ada untungnya,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra Muh Fitrah Arsyad menegaskan akan membatasi pembelian jumlah minyak goreng sebagai langkah antisipasi fenomena panic buying.
”Maksimal dua liter minyak goreng perkepala keluarga dengan harga per liter Rp 14.000," tegasnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Imbuh dia, saat pembelian masyarakat wajib menyertakan fotokopi Kartu Keluarga.
”Dan membawa uang pas Rp28 ribu,” pungkasnya.
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
