Nelayan Kendari Sedih, Harga BBM Pengaruhi Hasil Melaut, Kasihan

Nelayan Kendari Sedih, Harga BBM Pengaruhi Hasil Melaut, Kasihan - GenPI.co SULTRA
Aktivitas nelayan di Tambat Labuh Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Kendari, Sulawesi Tenggara. (Foto: Antara)

GenPI.co Sultra - Nelayan di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) membatasi melaut dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Para nelayan yang bermukim di kawasan Tambat Labuh Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) hanya melaut di hari tertentu saja.

Bahkan, area pencarian ikan juga ikut dibatasi. Keputusan tersebut berdampak pada hasil tangkapan.

Salah satu pemilik kapal KM Anugrah Jabril mengatakan jika biasanya sekali melaut membutuhkan BBM paling sedikit 500-600 liter.

”Dan sebagai cadangan hingga membeli 900 liter untuk mengantisipasi di saat mencari ikan hingga ke Laut Banda,” katanya, Rabu (6/4).

Jabril menjelaskan pada musim-musim sekarang ini, yaitu Maret-Mei, hasil tangkapan ikan mulai bergairah karena ombak teduh dan bulan gelap.

”Tetapi adanya kenaikan harga BBM jenis solar, membuat kami hanya pada hari tertentu saja baru melaut,” jelasnya.

Padahal sebelum adanya kenaikan harga BBM, para nelayan tidak membatasi area mencari ikan hingga pulau-pulau terluar ke Laut Banda dan sekitarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya