GenPI.co Sultra - Tamu kehormatan hingga wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi biasanya akan disambut dengan pengalungan kain tenun Lia Tigo.
Lia Tigo merupakan desa yang dikenal dengan Kampung Tenun.
Jika ke sini, Anda dengan mudah akan menemukan mesin tradisional untuk merajut kain tersebut di Bale-bale bawah perumahan penduduk desa setempat.
BACA JUGA: Wakatobi, Kepingan Surga Bahari dan Tenun Terindah di Sultra
Desa Lia Togo terletak di Tenggara Pulau Wangi-wangi, tepatnya di Kecamatan Wangi-wangi Selatan (Wangsel).
Jarak tempuh dari jalan akses ke Bandara Matahora menuju Kampung Tenun yang masuk ke dalam wilayah adat Kadie Liya ini sekitar sepuluh menit.
BACA JUGA: Penduduk Wakatobi Pakai Aturan Adat Demi Jaga Mangrove, Keren
Saat pagi dan sore menjadi waktu yang sering dimanfaatkan Ina-Ina alias ibu-ibu untuk membuat kain tenun.
Dikutip dari situs Dispar Sultra, Kamis (19/5), satu buah hasil tenun bisa dikerjakan dengan waktu lebih kurang selama 20 hari.
BACA JUGA: Melongok Tradisi Unik saat Air Laut Surut di Wakatobi Sultra
Diketahui, motif garis-garis berwarna merupakan tenunan untuk para wanita, sedang motif kotak-kotak berwarna digunakan oleh pria.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News