Aku mendengarkan dengan khidmat dan menikmati momen-momen belajar melafalkan surah Al Fatihah bersama teman-teman sekelas.
Di rumah pun aku mulai meminta dikenalkan huruf-huruf Hijaiyah kepada kakak perempuanku.
Dia bahkan membiarkanku ke tempat ibadah ibu dan kakakku. Kakak perempuanku juga memberiku sebuah mukena berwarna putih.
BACA JUGA: Tips Pejuang Cinta LDR Agar Hubungan Langgeng Minim Konflik
Aku mengenakannya setiap sore saat menjelang maghrib untuk pergi ke masjid.
Aku tidak membutuhkan waktu yang begitu lama untuk bisa membaca Alquran, menghafal surat-surat pendek, dan mempelajari gerakan salat beserta bacaannya.
BACA JUGA: 6 Tips Mengelola Stres yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri
Aku sangat bersyukur keluargaku, khususnya bapak, mendukung pilihanku.
Aku akhirnya mantap memeluk agama Islam saat usiaku masih sangat muda, yakni delapan tahun.
BACA JUGA: Tips Paten Atasi Gigi Ngilu, Cukup Diobati di Rumah Saja
Alhamdulillah, sampai saat ini aku selalu terlibat dalam kegiatan keagamaan, mulai rohis saat masih di sekolah menengah dan unit kegiatan Kerohanian Islam di bangku kuliah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News