Berita Cerai - Gaya Hidup terkini : Cara Minta Cerai...

Asam lambung tiba-tiba naik saat menjalani ibadah puasa menjadi momok bagi para penderita. Bisa-bisa kondisi ini akan membatalkan puasa Ramadan Anda.

Kurma menjadi buah yang paling diburu saat bulan suci Ramadan. Selain manis, kurma mengandung beragam kebaikan bagi tubuh.

Apa jadinya jika asam lambung tiba-tiba naik ditengah menjalani puasa Ramadan? Jika tak kuat, bisa-bisa Anda memutuskan membatalkan puasa.

Buah kurma menjadi ikon selama bulan Ramadan. Kurma menjadi buah favorit dan paling sering diburu untuk dikonsumsi untuk berbuka puasa.

Selama menjalani puasa kurang lebih 13 jam lamanya, Anda diwajibkan menahan haus, lapar, hingga hawa nafsu. Tidak terkecuali menunda berhubungan suami istri.

Berbuka puasa merupakan momen yang ditunggu-tunggu. Anda bisa makan apa saja setelah seharian menahan lapar dan haus. Tapi tidak semudah itu, teman.

Mengalami masalah bau mulut akibat berpuasa seharian penuh merupakan hal wajar. Namun jika dibiarkan, bau tak sedap tersebut akan sangat mengganggu orang lain.

Selain menahan lapar dan haus, umat muslim diharuskan menahan hawa nafsu di bulan suci Ramadan. Lantas kapan waktu yang tepat bisa berhubungan suami istri?

Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak segan memberikan sanksi kepada distributor dan pedagang makanan nakal.

Setelah berpuasa selama 13 jam, tubuh memerlukan asupan makanan untuk mengisi energi. Tetapi ternyata ada sejumlah menu yang justru berbahaya jika dikonsumsi.

Saat menjalani puasa Ramadan, Anda mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah bau mulut yang tak sedap.

Mengalami radang tenggorokan saat puasa Ramadan mungkin sangat menyakitkan dan membuat Anda tidak nyaman.

Saat berpuasa, daya tahan tubuh Anda bisa menurun sehingga rentan terserang virus dan infeksi bakteri. Salah satunya dapat menyebabkan radang tenggorokan.

Menu gorengan yang renyah nan lezat merupakan makanan yang sayang dilewatkan saat bulan Ramadan.

Kekerasan dalam pacaran tidak hanya bisa dilakukan secara fisik, namun juga secara emosional. Lantas wajarkah pasangan melakukan kekerasan dalam pacaran?